Produk yang memerlukan pemasangan dari dua bagian atau lebih biasanya digabung dengan salah satu cara dari proses-proses berikut:
1. Pengelasan (welding)
2. Penyolderan (soldering)
3. Pembrasingan (brazing)
4. Sintering
5. Pressing
6. Riveting
7. Screw fastering
8. Adhesive joining
1. Pengelasan (welding)
2. Penyolderan (soldering)
3. Pembrasingan (brazing)
4. Sintering
5. Pressing
6. Riveting
7. Screw fastering
8. Adhesive joining
1. Pengelasan (welding)
Penggabungan (fusi) bagian-bagian logam dengan cara pemanasan dan / atau penekanan.
2. Penyolderan (soldering)
2. Penyolderan (soldering)
Penyolderan adalah proses-proses yang menyatukan logam-logam dengan logam penggabung ketiga (artinya logam 1 dan 23 digabung) yang dikenakan penggabungan (joint) dalam keadaan mencair (liquid state) & dibiarkan untuk membeku (menjadi padat).
Proses-proses ini banyak digunakan secara komersil dalam penggabungan pasangan-pasangan kecil dari bagian alat-alat listrik.
Penyolderan (soldering)
Adalah penggabungan 2 potong logam dengan logam yang lain yang berbeda yang dilaksanakan pada antara keduanya (kedua potongan logam tersebut), dalam keadaan meleleh atau mencair pada temperatur tidak melebihi 430˚c. Dalam proses ini terjadi sedikit paduan (alloying) dengan logam dasar, dan kekuatan tambahan diperoleh dari ikatan mekanisnya (mechanical bonding)
Suatu metode pemanasan (pencelupan, tungku/furnace, obor/torch, atau tahanan listrik/electrical resistance dapat dilakukan, banyak penyolderan dilaksanakan dengan besi solder (soldering iron) yang cocok untuk bagian-bagian kecil atau logam ringan.
Besi solder dipanaskan, dikenakan pada logam yang akan digabung dalam bentuk kawat. Pada semua operasi penyolderan perlu dijaga kebersihan, dan dibutuhkan suatu fluks. Fluk adalah aliran energi panas.
Pada brazing logam pengisi (filler metal) merupakan paduan bukan besi (non-ferrous alloy) dan mempunyai titik lebur diatas 430˚c, tetapi lebih rendah dari titik lebur logam induk (parent metal).
Logam pengisi didistribusikan diantara permukaan dengan cara daya tarik kapiler.
4. Braze Welding
Serupa dengan brazing, tetapi logam pengisi tidak didistribusikan dengan cara daya tarik kapiler. Dalam proses terakhir ini, logam pengisi dicairkan dan ditempatkan pada titik dimana pengelasan dibuat.
Untuk keduanya (baik brazing maupun braze welding) fluk diperlukan untuk membuang oksida permukaan dan memungkinkan logam pengisi cair membasahi permukaan yang digabung secara sempurna.
Logam dan padanan logam yang biasa digunakan pada brazing adalah:
1. Tembaga ................................1083˚c
2. Paduan tembaga ....................870˚-1100˚c
3. Paduan perak .........................630˚-845˚c
4. Paduan aluminium .................570˚-640˚c